25 September 2008

Tensi Tinggi Beresiko Diabetes Tipe 2

Tekanan darah tinggi sering menjadi pertanda buruk bagi tubuh. Ada lagi tekanan darah tinggi pada wanita disebut-sebut berhubungan dengan diabetes. Penemuan tersebut didapat dari penelitian selama 10 tahun terhadap 38.172 perempuan yang pada awal penelitian tahun 1993 tidak mengidap penyakit jantung ataupun diabetes.

Mereka dibagi 4 kelompok:

1. Kelompok A, adalah mereka yang memiliki tekanan darah optimal (dibawah 120 mmHg sistolik, 75 mmHg diastolik).
2. Kelompok B, adalah mereka yang memiliki tekanan darah normal (120-129 mmHg sistolik, 75-84 mmHg diastolik).
3. Kelompok C, adalah mereka yang bertekanan darah normal-canderung tinggi (130-139 mmHg sistolik, 85-89 mmHg diastolik).
4. Kelompok D, adalah mereka yang bertekanan darah tinggi (lebih dari 140 mmHg sistolik, 90 mmHg diastolik dan mereka yang memang memiliki sejarah atau pernah mendapat perawatan untuk kondisi itu).

Sejumlah 1.672 wanita mengidap diabetes tipe 2 selama lanjutan penelitian dan sebagian besar (9,4%) berasal dari kelompok D, yang bertekan darah tinggi. Lebih lanjut lagi, 5,7% wanita yang akhirnya mengidap diabetes tipe 2 berasal dari kelompok C, yang bertekanan darah normal-canderung tinggi.

Setelah mengamati faktor-faktor lainnya, seperti usia, latar belakang etnis, kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, berat badan, kebiasaan berolah raga serta sejarah penyakit diabetes dalam keluarga, wanita yang bertekanan darah tinggi tampak berisiko mengidap diabetes 3 kali lebih tinggi dibanding mereka yang bertekanan darah optimal, dalam European Heart Journal, Desember 2007.

Wanita yang mengalami peningkatan tekanan darah selama berlangsungnya penelitian juga mengalami peningkatan risiko terkena diabetes. Bagi yang mengalami peningkatan tekanan darah namun tetap berada dalam batas normal mengalami peningkatan risiko diabetes sebesar 26%, dibandingkan dengan yang memiliki tekanan darah stabil atau malah menurun. Bagi yang mengalami peningkatan tekanan darah hingga tahap hipertensi mengalami peningkatan risiko hingga 64%. Penelitian ini memperkuat bukti bahwa tekanan darah berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Sumber : Health Today