25 September 2008

Tahukah Anda? Apa yang dialami bayi saat diaborsi?

Situasi bayi saat aborsi tidak disadari oleh para calon ibu. Karena mereka tidak merasa sakit (menggunakan obat bius). Prosesnya pun berlangsung cepat. Sehingga mereka dapat segera pulang tidak lama setelah aborsi dilakukan. Namun tahukah Anda secara pasti apa yang dialami bayi dalam kandungan saat terjadi proses aborsi?Aborsi merupakan proses yang sangat mengerikan, menyakitkan, dan sangat tidak manusiawi bagi bayi.

Berikut ini adalah gambaran mengenai apa yang terjadi dalam proses aborsi:

* Saat kehamilan berada dibawah 1 bulan
Saat kehamilan masih berada di bawah 1 bulan, usia janin masih sangat kecil. Aborsi dilakukan dengan menggunakan alat penghisap. Janin yang masih sangat lembut langsung terhisap dan hancur berantakan.

* Saat kehamilan berada di antara 1 hingga 3 bulan
Saat kehamilan berusia 1 hingga 3 bulan, bagian-bagian tubuh janin sudah mulai terbentuk. Jika aborsi dilakukan pada usia ini, bagian tubuh janin yang teraih ditusuk, dipotong-potong, dan dihancurkan dengan menggunakan semacam tang khusus untuk aborsi. Tulang-tulangnya diremukkan dan seluruh bagian tubuhnya dihancurkan menjadi bagian kecil-kecil agar mudah dikeluarkan dari kandungan.

* Saat kehamilan berada di antara 3 hingga 6 bulan
Ketika berada pada usia 3 hingga 6 bulan, janin sudah semakin besar dan bagian-bagian tubuhnya sudah terlihat jelas. Jantungnya sudah berdetak, tangannya sudah dapat menggenggam, dan demikian dengan tubuhnya sudah bisa merasakan sakit, karena jaringan syarafnya sudah terbentuk dengan baik. Aborsi dilakukan dengan membunuh janin terlebih dahulu sebelum dikeluarkan. Pertama-tama, janin diberi suntikan yang langsung dimasukkan ke dalam ketuban bayi. Cairan ini akan membakar kulit bayi tersebut secara perlahan-lahan, menyesakkan pernafasannya, dan akhirnya setelah menderita selama berjam-jam sampai satu hari bayi itu akhirnya meninggal. Selama proses ini dilakukan, bayi akan berontak, mencoba berteriak dan jantungnya berdetak keras.

* Saat kehamilan berada di antara 6 sampai 9 bulan
Janin sudah sangat jelas terbentuk. Wajahnya sudah terlihat dengan jelas, termasuk mata, hidung, bibir dan telinganya. Jari-jarinya juga sudah terbentuk lebih jelas dan otaknya sudah berfungsi dengan baik. Aborsi dilakukan dengan cara mengeluarkan bayi tersebut hidup-hidup, kemudian membunuhnya (langsung dilemparkan ke tempat sampah, ditenggelamkan ke dalam air, atau dipukul kepalanya hingga pecah).

Mengetahui Perkembangan Janin Pada Trimester Ketiga

Bagaimana perkembangan janin pada trimester ketiga di dalam kandungan?

Minggu ke-26 dan 27
Paru-paru belum sepenuhnya matang. Koneksi di batang otaknya terutama di bagian input sensori mulai terbentuk. Tulang-tulangnya sudah terbentuk utuh walaupun masih lunak dan empuk. Nutrisi tubuh seperti zat besi, kalsium, dan fosfor sudah tersedia cukup banyak. Janin sudah dapat mengeluarkan urin (buang air kecil) sekitar setengah liter setiap hari.

Minggu ke-28 dan 29
Bentuk kepala janin di minggu ini tampak lebih proporsional dibadingkan tubuhnya. Pertumbuhan kukunya sudah mencapai ujung jari-jarinya. Bulu halus menghilang kecuali di bagian lengan atas dan pundak. Proses penimbunan lemak sudah berlangsung cepat. Selaput mata membesar dan mulai merespon perubahan cahaya dalam rahim. Bakal payudara dan kedua jenis kelamin sudah muncul. Janin terbungkus lemak ”keju” (vernix) lengket untuk menghindarkan tubuh basah kuyup oleh cairan ketuban. Paru-parunya berkembang hampir matang. Panjang tubuh mencapai 35 hingga 37 cm, dengan bobot sekitar 900 gram.

Minggu ke-32 dan 33
Proporsi tubuh kini mendekati sempurna. Sekitar 90% janin sudah berada di posisi bawah atau jalan lahir. Gerakan-gerakannya sudah mulai terasa. Memasuki minggu ke-33, semua sistem organ tubuhnya masuk ke dalam tahap penyempurnaan. Rambut di kepala tampaknya lebih besar dan lebih tebal. Panjang tubuh mencapai 40, 5 cm, dengan berat badannya sekitar 1, 6 kg.

Minggu ke-35 hingga ke-38
Janin sudah masuk pada tahap siap untuk dilahirkan dan berkembang di luar rahim. Selama empat minggu ke depan, bobot tubuhnya akan bertambah sekitar 28 gram per hari. Posisi janin meringkuk, kedua tangan bersilang di dada, juga kedua kakinya. Rambut kepalanya sudah sepanjang 2, 5 cm. Untuk janin laki-laki, testis sudah turun ke bawah. Panjang tubuh mencapai 45 hingga 53 cm, dengan berat badan sekitar 2, 5 kg lebih.

Minggu ke-40
”Lemak keju” vernix sudah hilang, namun tersisa di bagian leher, ketiak, dan selangkangan. Jari-jari kukunya tambah panjang. Janin sudah dapat membuka matanya dan mengedipkan kedua matanya ketika bangun dari tidur atau melihat cahaya di rahim. Panjang tubuhnya mencapai 51 cm, dengan berat tubuhnya sekitar 3, 5 kg.

Ukuran panjang tubuh dan berat janin tidak selalu berada dalam kisaran seperti yang telah disebutkan di atas. Namun angka-angka tersebut adalah angka-angka yang ideal. Ukuran panjang dan bobot tubuh sangat ditentukan oleh faktor genetik (bawaan dari orang tuanya), asupan nutrisi, maupun pola hidup ibu selama masa hamil.

Perkembangan Bayi Setelah Lahir Dari Bulan Ke Bulan

Anda sering menanyakan kepada dokter anak mengenai perkembangan bayinya. Kepandaian bayi normal berkembang dengan bertambahnya umur. Contohnya saja, bayi yang baru lahir tidak dapat melihat dengan jelas, namun pada bulan kedua ia dapat melihat benda yang dekat, seperti buah dada ibunya saat sedang disusui. Sesuai dengan bertambahnya umur bayi, ia dapat perlahan-lahan melihat benda yang lebih jauh letaknya. Dan apa yang dilakukan bayi pada umur tertentu menjadi perhatian ibunya.

Di bawah ini secara berturut dituliskan hal-hal apa yang mungkin dilakukan bayi pada tiap umurnya. Namun Anda tidak perlu cemas jika pada umur tertentu bayi belum dapat melakukan seperti yang tertulis di bawah ini. Umumnya bayi yang terlalu gemuk agak ketinggalan dalam perkembangan fisiknya. Ada bayi yang belum dapat tengkurap atau berbalik, sudah dapat duduk sendiri.

Hal yang sering menggelisahkan Anda jika bayi Anda sudah berumur 1 tahun dan ia belum dapat berjalan. Bayi yang ketakutan (memiliki nyali yang kecil) sudah lama dapat berjalan di box dengan pegangan, tetapi kadang-kadang sampai umur 20 bulan tidak berani berjalan tanpa bantuan. Hal yang demikian masih dianggap normal. Namun jika Anda merasa sangat khawatir terhadap hal tersebut, Anda dapat menannyakannya kepada dokter anak untuk dapat memeriksakan anak, apakah ia memiliki kelainan pada pusat syarafnya.

Saat bayi berumur 1 bulan
Ia akan melakukan gerakan-gerakan yang merupakan refleks, seperti membuka mulut, mencari puting susu, menghisap, dan menelan. Jika pipinya disentuh, maka ia akan menggerakkan kepalanya ke arah yang sama. Ia sudah dapat tersenyum. Matanya diarahkan ke arah tertentu seperti tembok atau jendela, karena belum dapat melihat benda-benda yang terletak jauh dengan jelas. Ia sering kali memasukkan tinju dan jarinya ke dalam mulut. Ia memegang jari yang disodorkan pada telapak tangannya. Ia akan menangis jika merasa lapar. Jika ditidurkan dalam keadaan tengkurap, ia akan menggerakan kepalanya ke sisi. Tidur secara terus menerus, dan hanya bangun untuk disusui atau mendapat botol untuk dihisap.

Saat bayi berumur 2 bulan
Ia sudah bisa miring ke kanan dan ke kiri. Ia sudah dapat membedakan muka dan suara. Dengan matanya, ia dapat mengikuti gerakan benda yang terletak di dekat matanya. Ia dapat memegang benda yang diberikan selama beberapa detik, dan melepaskannya kembali. Ia dapat meminta perhatian dengan menggerakkan lengan dan kakinya. Dan ia akan menghisap setiap benda yang dipegangnya.

Saat bayi berumur 3 bulan
Ia dapat mengangkat kepala dan tubuhnya jika diletakkan dalam posisi tengkurap. Memegang mainan dengan kedua tangannya. Ia melihat kesana-kemari, dan ia akan mencoba mencari suara atau musik jika mendengarnya. Ia dapat duduk dalam beberapa waktu jika ditunjang. Ia menegakkan kepalanya ketika didudukkan, dan menangis jika ditinggal.

Saat bayi berumur 4 bulan
Ia sudah dapat memegang benda yang diletakkan di tangannya. Ia dapat menggeser tubuhnya untuk mencapai dan memegang benda. Memasukkan benda dalam mulutnya. Jika diangkat dalam posisi berdiri akan menginjak dengan kedua kakinya. Ia mulai mengoceh, dan tertawa. Senang main dengan mainan yang ada.

Saat bayi berumur 5 bulan
Ia akan berhenti menangis jika mendengar suara ibunya, menangis jika mainannya diambil. Dapat memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan lainnya. Ia meniru gerakan orang lain yang dilihatnya. Membawa kakinya ke mulut dan menghisap jari kakinya. Senyum dan ngoceh untuk mendapat perhatian. Ia dapat tertawa di hadapan cermin.

Saat bayi berumur 6 bulan
Berbalik dari posisi telentang menjadi posisi tengkupan, atau sebaliknya. Bila didudukkan sapat duduk sendiri tanpa ditunjang. Ia suka menjatuhkan mainan yang diberikan, dan meminta untuk diambilkan kembali. Ia senang bermain dengan kakak-kakaknya. Senang jika didirikan, serta suda mulai banyak mengeluarkan suara.

Saat bayi berumur 7 bulan
Dapat mengangkat badannya dengan tangan dan lutut. Menggeser badannya ke belakang (mundur) atau ke depan (maju). Membawa mainan yang ia sukai terus menerus dan marah jika mainannya diambil. Mencoba untuk berdiri, suka membuat suara dengan mengetuk atau mengocok benda yang ada dalam genggamannya. Menarik-narik rambut dan telinganya, bermain dengan kakinya.

Saat bayi berumur 8 bulan
Ia sudah dapat merangkak, duduk tanpa bantuan, mengangkat badan dengan bantuan box, atau kursi hingga dalam posisi berdiri. Memegang botol dan minum sendiri. Mendorong benda yang tidak ia sukai. Mengambil benda-benda kecil, berteriak memanggil orang lain.

Saat bayi berumur 9 tahun
Ia dapat berdiri untuk sementara saat tangannya dipegangi. Dapat duduk sendiri dan berputar-putar. Memasukkan jari-jarinya ke dalam lubang. Mengerti satu dua kata dan bereaksi jika diperintah.

Saat bayi berumur 10 bulan
Ia sudah dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Merangkak dengan baik, naik di kursi atau tangga rumah, berjalan dengan bantuan, mengangkat kakinya jika Anda sedang memakaikannya celana. Meniru suara terbatuk-batuk. Mengatakan ”papa”, ”mama”, senang bermain dengan mainan tertentu, memegang kue dan memakannya. Mengerti yang diperintahkan dan melakukannya, mulai takut terhadap orang yang tidak dikenal.

Saat bayi berumur 11 bulan
Berdiri lama tanpa bantuan. Berjalan jika dipegangi satu atau dua tangannya. Mengubah posisi berdiri menjadi duduk tanpa bantuan. Dapat memegang benda-benda kecil dengan ibu jari dan telunjuknya. Ia dapat menelanbeberapa kali secara berturut-turut jika diberikan minum melalui cangkir. Menggunakan kedua tangannya secara bersama-sama untuk melakukan fungsi yang berbeda, seperti mengambil benda dari tangan kanannya dan mengangkat badan dengan tangan kirinya. Takut bila didekati orang yang tidak dikenal, akan tetapi senang dengan anak lain. Mengerti lebih banyak kata yang diucapkan.

Saat bayi berumur 12 bulan
Banyak berjalan meski langkahnya belum stabil, banyak merangkak, banyak bermain dengan mainan yang ia senangi, senang membuka pakaiannya, merasa takut pada orang yang tidak ia kenal dan keadaan yang tidak biasa. Memegang pensil dan kapur untuk membuat coret-coretan. Untuk mengambil mainan, menghisap jempol dan memasukkan makanan dalam mulutnya lebih sering menggunakan tangan tertentu (kanan atau kiri). Menolak jika ditidurkan, dapat berbicara 2 hingga 3 kata.

Memberikan Susu Pada Bayi Prematur

Bayi normal akan lahir setelah kandungan berusia 37 hingga 42 minggu. Sedangkan bayi prematur lahir sebelum mencapai 37 minggu. Karena usianya yang belum cukup, maka organ-organnya juga belum berkembang dengan sempurna sehingga belum dapat berfungsi optimal. Tubuhnya biasanya kecil dan memiliki berat badan yang rendah (di bawah 2500 gram).

Bayi prematur lebih rentan terkena infeksi. ASI sangat baik dikonsumsi karena akan membantu bayi mendapatkan antibody alami yang dapat membantu bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Namun bagaimana cara memberikan ASI kepada bayi prematur?

Untuk usia kandungan di atas 32 minggu
Bayi prematur yang lahir di atas 32 minggu biasanya sudah dapat menghisap dan menelan. Anda dapat langsung mencoba menyusuinya. Kemampuan bayi akan cepat berkembang jika Anda melakukan cara seperti ini. Awalnya mungkin bayi hanya mencari-cari puting, menjilat-jilat, atau menyusu sedikit. Untuk memastikan bayi Anda cukup mendapatkan ASI, Anda dapat melanjutkan kegiatan menyusui melalui sendok atau cangkir.

Untuk usia kandungan 30 hingga 32 minggu
Bayi yang lahir pada kisaran 30 hingga 32 minggu biasanya sudah dapat menelan, dan belum mampu menghisap. Anda dapat memberikan ASI melalui cangkir atau sendok 1 hingga 2 kali dalam sehari. Untuk memastikan bayi cukup mendapatkan ASI, gunakan selang atau pipa halus (hanya dapat dilakukan di rumah sakit). Namun jika bayi bayi ternyata mampu minum melalui cangkir atau sendok lebih sering dan lebih banyak, kurangi pemakaian selang atau pipa halus tersebut. Sementara itu, Anda dapat mencoba

Untuk usia kandungan di bawah 30 minggu
Bayi yang lahir di bawah 30 minggu belum dapat menghisap dan menelan, jadi berikan ASI melalui selang atau pipa halus. Sambil memberikan susu melalui pipa atau selang tersebut, biarkan bayi menghisap jarinya atau jari Anda. Dengan demikian, dapat membantunya menghisap atau merangsang saluran pencernaannya.

Usahakan selalu memeluk dan melakukan kontak kulit sesering mungkin dengan bayi. Selain untuk menumbuhkan kedekatan Anda dan bayi, cara ini dapat merangsang Anda memproduksi ASI.

Gerak Refleks pada Bayi,,,

Bayi baru lahir punya beberapa refleks penting untuk membantunya menjalani kehidupan baru. Refleks –refleks tersebut ada yang langsung sampai si kecil berusia 3-4 bulan, dan ada pula yang bertahan sampai 2 tahun. Setelah itu, si kecil akan terampil mengatur gerakan tubuhnya. Apa saja refleks dasar yang penting tersebut?

ROOTING REFLEKS ( mencari puting)
Muncul jika bayi disentuh pipi atau ujung mulutnya. Mulutnya akan membuka dan kepalanya akan menengok kea rah sentuhan, seperti mencari sumber makanannya ( ASI).
Perlu diwaspadai jika refleks ini tidak ada ketika bayi lahir, dan segera laporkan kedokter.
MENGISAP
Jika langit-langit di mulut bayi tersentuh ( biasanya oleh putting payudara), Ia akan langsung mengisap. Berkonsultasi kedokter, jika refleks ini tidak ada ketika bayi lahir kecuali bayi premature. Bayi premature, biasanya belum mempunyai kemampuan mengisap dengan baik, karena usianya belum matang. Refleks ini biasanya baru sempurna pada usia janin 36 minggu.
MORO
Refleks ini terjadi jika bayi terkejut (karena mendengar suara keras, seperti tangisnya sendiri). Kedua tangan dan kakinya teregang, serta kepalanya tertarik ke belakang sekejap. Kunjungi dokter jika refleks ini belum hilang juga pada usia 6 bulan.
MELANGKAH
Jika bayi dibedirikan ( dipegang pada kedua ketiaknya ) dan kakinya disentuhkan lantai atau meja, ia akan melakukan gerakan seperti melangkah. Silakan kunjungi dokter jika waktu lahir refleks ini tidak terlihat. Dikhawatirkan ada gangguan pada saraf atau otot-otot kakinya.
MENGGENGGAM
Jika telapak tangannya kita sentuh dengan jari, dia akan menggenggam jari kita. Periksakan kedokter jika pada usia 3 bulan refleks ini belum hilang.
BABINSKI
Jika telapak kakinya kita gores dengan ujung jari, maka jari-jari kakinya akan meregang ( tertarik ke belakang ).
Periksakan kedokter jika sampai usia 2 tahun refleks ini belum hilang.
TONUS LEHER ASIMETRIK
Ketika bayi dikeringkan dan kepalanya dimiringkan ( misalnya kekiri ) maka lengan kirinya akan meregang lurus sementara siku lengan kanannya akan melipat. Ini bisa disebut sebagai posisi’pagar”. Perlu di waspadai jika refleks ini tidak menghilang juga ketika bayi berumur 6-7 bulan.

Jika beberapa refleks itu masih tertinggal pada usia tertentu atau tidak muncul, maka dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya. Langkah pertolongan diberikan sesuai penyebabnya.

Tips Merawat Bayi Baru Lahir

Jadi orang tua baru bisanya merasa gamang dan seperti tak tahu berbuat apa ketika harus mulai merawat si kecil yang baru lahir. Berikut ini 4 hal utama perawatan bayi baru lahir yang sering membuat orang tua gamang.

Membersihkan Tali Pusat
Benda yang menempel pusar si kecil ini sering membuat kita serba kikuk. Takut merawatnya dan menyakiti bayi. Benda itu adalah sisa tali pusat yang akan lepas dengan sendirinya sekitar 7- 14 hari
( meski ada juga yang sampai hampir sebulan ) setelah bayi lahir. Tak ada yang menakutkan, yang penting bagaimana kita merawat kebersihannya agar terhindar dari infeksi..
Cara benar merawat tali pusat si kecil.

* Usahakan tali pusat dan daerah sekitarnya selalu dalam keadaan kering dan bersih. Tali pusat yang lembab bisa memancing jamur dan infeksi, juga membuat lama terlepas.
* Bila si kecil buang air besar, lepaskan dan lipat popoknya ke arah belakang, sehingga tali pusat terhindar ke arah belakang, sehingga tali pusat terhindar dari kotoran maupun air seni.
* Setiap kali mandi, beri perhatian khusus pada tali pusat.
1. Setelah seluruh tubuh bayi (termasuk bagian tali pusat) dikeringkan dengan handuk lembut, bersihkan sisa tali pusat dengan kapas yang telah dicelup air matang. Lakukan dengan lembut mulai dari pangkal ( bagian yang menempel di perut ) hingga ujungnya.
2. Bungkus dengan kain kasa kering. Tidak perlu mengikatnya, cukup dengan dilipat, agar masih tetap ada udara yang keluar masuk.
* Selalu pantau kondisi tali pusat. Bila terlihat tanda-tanda iritasi, kemerahan, berdarah atau berbau tak sedap, segera periksakan ke dokter.

Menggunting Kuku
Kuku bayi memang kelihatan mungil, tipis dan lembut. Makanya, banyak orang tua ngeri memotong kuku bayinya, karena takut melukai jari si kecil.

Sebenarnya, kuku lebih tahan serangan kuman. Tetapi, kalau kuku selalu dalam keadaan lembap, jamur serta kuman senang bersarang di sana. Belum lagi kalau kebersihannya kurang terjaga, sementara bayi gemar memasukkan jarinya ke mulut yang membuat kukunya terus-menerus lembab. Itu sebabnya, kuku si kecil harus selalu dalam keadaan kering. Perhatikan beberapa hal saat menggunting kuku si kecil.

* Amati selalu panjang kuku si kecil, mengingat pertumbuhan kuku bayi jauh lebih cepat dari orang dewasa.
* Potong atau gunting bila terlihat panjang dan tajam. Meski tipis dan lemah, kuku yang panjang bisa menggores wajah si kecil.
* Potong atau gunting kuku si kecil setelah mandi, karena masih lunak sehingga mudah digunting. Tetapi, kalau bayi anda termasuk yang tak bisa diam, lakukan saat ia tidur lelap di siang hari.
Caranya :
1. Gunakan pemotong kuku atau gunting yang dirancang khusus untuk bayi.
2. Sebelum digunakan, tak ada salahnya dibersihkan dulu dengan alkohol 70%.
3. Pegang salah satu telapak tangan si kecil dengan tangan kiri anda (sebaliknya bila anda kidal), lalu lebarkan jarak antar jari-jarinya.
4. Gunting kuku si kecil dengan tangan kanan anda secara perlahan.
5. Bersihkan kotoran yang ada di balik kuku dengan kapas yang dibasahi air hangat.
* Jangan terlalu sering menggunting kuku bayi, karena akan mempermudah terjadinya kerusakan kulit di sekitar kuku.
* Meski sudah super hati-hati, terkadang terjadi juga sedikit luka di kulit bayi saat anda memotong kukunya. Tak perlu panik. Segera bersihkan darah dengan kapas dan beri obat antiseptik. Jika perlu, kenakan sarung tangan.

Membersihkan Telinga.
Membersihkan telinga bayi tidak serumit yang anda duga. Yang penting, anda tetap tenang meski si kecil selalu menggerak-gerakkan kepalanya. Anda tidak perlu memasukkan bola kapas atau kapas berantai ke dalam lubang telinganya. Cukup bersihkan bagian luar serta daun telinga si kecil.
Telinga bayi sebaiknya di bersihkan dengan cara:

* Lakukan bersamaan waktu ia mandi.
* Basahi waslap dengan air hangat dan beri sabun bayi sedikit. Angkat sedikit kepala si kecil, lalu usap daun telinga serta bagian belakang telinganya. Bilas sampai bersih.
* Gunakan kapas bulat atau kapas berantai yang dicelup air hangat, lalu bersihkan bagian luar hingga lubang telinga si kecil, termasuk ceruk-ceruk ( lekukan) pada daun telinganya.
* Keringkan dengan handuk kecil lembut.

Cairan lilin di telinga si kecil sebenarnya normal, bahkan berguna sebagai penghalang masuknya kotoran dari luar. Jadi, tak perlu terlalu dirisaukan, kecuali kotoran itu sampai mengeras dan menutupi lubang telinga si kecil.

Membersihkan Mata.
Adakalanya, mata si kecil terlihat redup dan terdapat kotoran menempel di kelopaknya. Jangan khawatir, mudah kok membersihkannya.

* Bersihkan mata si kecil bersamaan dengan waktu mandinya, atau setiap pagi dan sore hari.
Sebelum membersihkan, bersihkan dulu tangan anda agar kalau ada kuman di sana tidak berpindah ke mata si kecil.
* Gunakan kapas bulat yang sudah dicelup air hangat.
* Usapkan perlahan mata si kecil (lakukan dari arah tengah ke luar). Jangan bolak-balik.
* Ganti kapas setiap kali usap. Selain agar kotoran mata yang menempel di kapas tak mengenai matanya lagi, juga agar mata si kecil tidak terkontaminasi kuman dari satu ke mat yan lain.

Terkadang air mata si kecil terus menerus keluar. Hal ini karena ada sumbatan di saluran air mata. Atasi dengan memijat secara halus bagian pangkal hidung si kecil.
Penting diingat! Kalau kotoran mata si kecil tak juga hilang meski selalu dibersihkan, segera bawa ke dokter, karena bisa jadi matanya terinfeksi kuman.

Cegah Kerak Kepala

Lembutnya rambut si kecil jadi tak sedap dipandang karena ada serpihan kulit kering dan tipis, atau sisik tebal berminyak berwarna kuning kecoklatan. Jangan terlalu khawatir, gangguan kulit yang disebut kerak kepala ( cradle cap ) ini bisa dicegah.

Akibat hormon

Pada kulit kepala terdapat banyak kelenjar lemak kulit yang mengeluarkan bahan seperti minyak. Khususnya pada bayi baru lahir, kelenjar tersebut sangat aktif akibat masih tinggi kadar hormon-hormon yang berasal dari tubuh ibu yang bersirkulasi dalam tubuh bayi.

Jika kepala bayi tidak dibersihkan secara berkala, maka debu dan serat-serat halus akan melekat pada kulit kepala yang berminyak tersebut, dan membentuk seperti kerak. Jika dibiarkan, kerak yang semakin tebal akan membentuk sisik- sisik berminyak berwarna kekuningan yang akan mengganggu kenyamanan dan penampilannya.

Kabar baiknya, kerak kepala yang biasanya muncul pada bayi usia 3-4 minggu ini akan sembuh dengan sendirinya. Namun kondisi ini dapat terjadi kembali sampai dia berusia 8-12 bulan.

Perlakukan hati-hati

Jika ada kepala bayi anda yang kerak, anda dapat membantu mengatasi dan mencegah agar penyebarannya tidak semakin luas.

1. Olesi kulit kepala bayi yang berkerak dengan minyak bayi ( baby oil ) atau minyak kelapa sambil dipijat perlahan. Biarkan kira-kira 12 jam ( diinapkan semalam ), agar kerak melunak dan mudah dibersihkan. Anda bisa melakukannya pada saat bayi tidur di malam hari.
2. Sisir rambut secara perlahan dan hati-hati dengan menggunakan sisir sikat halus, sambil mengangkat kerak kepala yang terlepas.
3. Bersihkan kepala dan rambut bayi ( keramas menggunakan shampo khusus untuk bayi). Jika masih terdapat kerak di kepalanya, lakukan hal yang sama keesokan harinya.

Diare Bayi ASI atau Formula?

Normalnya, bayi baru lahir yang mengonsumsi ASI, buang air besar sekitar 8-10 kali sehari. Bentuknya pun cair. Bila bayi mengonsumsi susu formula,frekuensi buang air besarnya sekitar 2-6 kali sehari. Setelah ia mengenal makanan pendamping ASI, apalagi kalau sudah mengenal makanan padat, frekuensi buang air besarnya semakin berkurang ( berkisar antara 1-2 kali sehari ) dengan bentuk lebih padat.

Diare terjadi bila frekuensi buang air bayi lebih dari normal dan bentuknya cair/encer. Adakalanya dalam tinja si kecil terdapat lendir, selain terjadi demam dan muntah. Hal ini bergantung dari penyebabnya. Yang pasti, kebanyakan bayi akan rewel selama diare, karena perutnya memang terasa sangat tidak nyaman.

Umumnya, diare pada bayi datang akibat pencernaan si kecil kemasukan bakteri. Sumbernya, bisa dari kurang higenisnya saat pembuatan susu formula. Tetapi bisa juga karena si kecil alergi terhadap protein susu sapi yang terkandung dalam susu formula.

Kemungkinan alergi terhadap bayi yang mengkonsumsi ASI, masih ada kemungkinan juga meski jauh lebih kecil dibandingkan bayi yang menerima susu formula. Bayi ASI menderita diare biasanya karena ibunya mengonsumsi makanan tertentu yang ternyata membawa reaksi alergi terhadap bayinya.

Hal yang penting berbahaya ketika si kecil diare, adalah terjadi kekurangan cairan (dehidrasi). Selain itu, bila setelah diare tidak dilakukan terapi gizi dengan sempurna, si kecil bakal terancam kekurangan gizi yang bisa berlanjut ke gangguan pertumbuhan.

Untuk mencegah bayi dehidrasi, lakukan langkah-langkah ini:

* Berikan cairan setiap kali si kecil diare, agar cairan tubuh yang keluar bersama tinjanya dapat segera terganti. Teruskan memberi ASI, atau susu formula, juga cairan lain seperti air putih.

* Bila si kecil sudah mendapat makanan pendamping ASI atau makanan padat, terus berikan makanan bergizi yang tidak berbumbu tajam, dan menjaga dengan ketat kebersihan mulai saat pembuatan hingga pemberian makannya.

* Bila diare tidak berhenti, diberikan cairan oralit siap minum khusus untuk bayi dan balita (10 ml/kg/ kali diare atau muntah). Bisa juga dengan larutan garam-gula. Atau garam-air tajin.

Selain itu juga wajib terus memantau kondisi si kecil. Bila mulai timbul tanda-tanda dehidrasi, segera bawa ke dokter. Begiu juga bila di dalam tinjanya terlihat warna merah (darah), hitam (darah yang membeku) atau keputihan (akibat penyakit di hati).

Selain itu juga memberi perhatian khusus pada daerah sekitar popok, karena daerah ini mudah teriritasi akibat si kecil sering buang air dan berganti popok. Bersihkan dengan lembut dan keringkan, agar tidak lambat. Usap daerah ini dengan lotion yang lembut setiap kali anda mengganti popok. Sebaiknya, setiap 3 jam sekali diperiksa popoknya dan ganti.

Anak ASI lebih kebal

Bukti-bukti bahwa bayi yang mendapat ASI lebih tahan penyakit infeksi tertentu daripada yang minum susu formula memang tak bisa dipungkiri lagi. Apalagi di dalam ASI juga ditemukan berbagai antibodi spesifik yang dapat melawan bakteri dan virus yang sering menyerang saluran pernapasan dan usus bayi. Dari penemuan-penemuan itu, lalu menghubungkan kekebalan bayi ASI terhadap infeksi.

Fakta membuktikan
Dari penelitian yang termuat dalam pediatric journal 1993, terbukti bahwa menyusui eksklusif paling tidak 4 bulan pertama, dapat mengurangi kemungkinan bayi terkena infeksi saluran pencernaan ( antara lain diare), infeksi saluran pernapasan, serta infeksi saluran telinga.Hal yang menyebabkan ASI membuat bayi lebih kebal penyakit infeksi :

* Immunoglobulin
Zat kekebalan tubuh ini banyak ditemukan pada ASI. Konsentrasinya yang tertinggi ditemukan dikolostrum ( susu jolong yang keluar pada 3 sampai 5 hari pertama kehidupan bayi). Immunoglobulin yang melindungi bayi dari infeksi telinga, hidung dan tenggorokan itu masih dapat ditemukan di ASI sampai usia setahun.
* Lactoferin
Lactoferin akan mengikat zat besi, sehingga kuman tidak mendapatkan zat besi yang diperlukannya untuk hidup dan membelah diri. Zat ini juga yang paling banyak terdapat dikolostrum, namun akan tetap ada sepanjang tahun pertama usia bayi.
* Lysozyme
Lysozyme merupakan zat penting untuk proses pencernaan, berfungsi untuk benteng dari ”bakteri jahat”yang ada di usus halus. ASI mengandung lysozyme 30 kali lebih tinggi dibandingkan susu formula apapun.
* Bakteri baik
ASI mendorong pertumbuhan bakteri baik, yaitu laktobasilus, yang dapat menekan penyakit yang disebabkan bakteri jahat ( seperti E. Coli) serta parasit. Pada bayi ASI, jumlah laktobasilus di dalam ususnya 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan bayi susu formula.
* Faktor alergi
Panelitian membuktikan, penyebab alergi yang ada di susu formula yang berasal dari sapi maupun kedelai, lebih lama berbeda dalam usus bayi (sekitar 60 menit) dibanding dengan ASI. Jadi, kemungkinan munculnya alergi pada anak ASI juga lebih rendah.

Menyadari banyak kelebihan ASI bagi benteng pertahanan tubuh si kecil, jelas tak ada alasan bagi ibu untuk tidak menyusui bayinya. Anda tak ingin si kecil mudah sakit, kan?

Bagaimana Cara Agar Bayi Dapat Menyusu?

Beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar bayi dapat menyusu :

Menggunakan syiringe (spuit atau semprit)
Gunakan semprit ukuran 5 ml atau 10 ml. Pasang sepotong selang halus ke adaptornya, kira-kira sepanjang 5 cm. Sebagai contoh, sepotong irisan dari selang halus, mencakup ujung adaptor dari selang tersebut.

Anda dapat mengukur sejumlah susu untuk sekali pemberian dalam sebuah cangkir kecil. Isilah semprit dengan susu dari cangkir. Letakkan ujung selang ke sudut mulut mulut bayi, dan dengan perlahan tekan susu keluar sementara bayi menyusu pada payudara.

Isi ulang semprit dengan susu, dan teruskan hal tersebut hingga bayi selesai diberi makan. Cobalah untuk melakukan hal ini selama 30 menit (sekitar 15 menit untuk tiap payudara).

Anda juga dapat meneteskan susu ke payudara. Caranya : teteskan ASI perah ke payudara dan puting, menggunakan sendok atau pipet / dropper atau cangkir kecil. Atur posisi bayi pada payudara sehingga ia bisa menjilat tetesan susu. Dengan perlahan, masukkan puting ke dalam mulutnya, dan bantu bayi melekat pada payudara. Cara ini mungkin perlu diteruskan ini selama 3 hingga 4 hari sebelum bayi dapat menyusu dengan kuat.

Bayi Dalam 1 Jam Pertama Hidupnya

Bayi yang berumur kurang dari satu jam sidah memiliki survival instinct. Hal ini diketahui karena tidak sampai satu jam setelah kelahiran, tanpa dibantu oleh siapapun, bayi tersebut berhasil menemukan puting susu ibunya, dan melahap ASI.

Menurut ahli, pada jam pertama bayi dilahirkan, ia memiliki insting untuk membawanya mencari puting susu ibunya. Perilaku bayi ini dikenal sebagai inisiasi menyusui dini (IMD), yaitu perilaku bayi yang menyusui langsung setelah ia dilahirkan.

Banyak manfaat melakukan inisiasi dini, antara lain :

1. ASI pertama yang didapatkan bayi dari payudara ibu mengandung kolostrum (cairan khusus yang berwarna putih kekuningan). Kolostrum mengandung sejumlah anti bodi, yang disebut sebagai secretory immunoglobulim A (IgA). Kolostrum berfungsi sebagai anti bodi alami untuk perlindungan agar bayi tidak mudah sakit.

2. Dengan melakukan inisiasi, proses melakukan ASI ekslusif lebih mudah karena ibu lebih mudah terstimulus dalam menyusui. Bayi yang menyentuh dada ibu membuat ibu mendapat rangsangan sensorik yang kemudian memerintah otak untuk memproduksi hormon oksitosin dan prolaktin.

3. Bayi yang diberi kesempatan menyusui dini, masa menyusunya dua kali lebih lama dibandingkan yang tidak inisiasi.

4. Bayi yang dibiarkan berkontak langsung dengan ibunya akan mengalami penurunan hormon stres sehingga bayi menjadi lebih tenang. Pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Sebaliknya, bayi yang dipisahkan dengan bayi saat lahir akan meningkatkan 50% hormon stres, sehinggga kekebalan dan daya tahan tubuhnya menurun.

5. Kematian bayi di bawah umur 28 hari dapat diselamatkan.

Namun banyak yang belum mengetahui bahwa inisiasi dini perlu dilakukan. Banyak rumah sakit yang belum melakukan hal tersebut. Ibu berhak meminta kepada dokter atau bidan yang menangani persalinan agar proses inisiasi dini dilakukan. Untuk melakukan inisiasi, dilakukan beberapa tahap, si antaranya :

1. Ajak suami atau keluarga untuk mendampingi saat proses persalinan tiba.

2. Usahakan tidak menggunakan obat kimiawi dalam menolong ibu yang melahirkan.

3. Ibu diperbolehkan untuk menentukan cara dan posisi melahirkan.

4. Keringkan bayi secepat mungkin, tanpa menghilangkan vernix pada kulit bayi.

5. Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada atau di perut ibu. Selimuti keduanya. Jika perlu, pakaikan topi pada bayi.

6. Biarkan bayi mencari sendiri puting susu ibunya. Ibu dapat merangsang bayi dengan melakukan gerakan lembut. Ibu boleh mendekatkan puting pada bayi, namun jangan memaksakan.

7. Biarkan bayi berada dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibu hingga proses menyusui pertama selesai.

Posisi tidur Bayi

Banyak ibu yang biasa menidurkan bayinya yang baru lahir dengan posisi tengkurap karena khawatir si kecil tersedak saat muntah atau gumoh.

Kekhawatiran tersedak ini ternyata tetap tidak memberi alasan cukup kuat untuk menengkurapkan bayi. Sebab, kalaupun mereka gumoh, tidak akan ada komplikasi serius yang timbul, begitu indikasi dari sebuah riset baru.

Posisi telentang sudah sering disarankan untuk mengurangi risiko sindroma kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS). Namun menurut para periset, masih cukup banyak staf rumah sakit yang ragu menidurkan bayi telentang karena rasa khawatir.

Tetapi selama ini belum ada studi yang memerhatikan berapa sering bayi gumoh ketika ditelentangkan dan apakah gumoh itu menyebabkan konsekuensi serius.

Karenanya untuk menyelidiki hal ini, Dr. May Anne Tablizo, dari Children’s Hospital Center California di Madera, AS dan koleganya meminta staf perawat mencatat berapa sering gumoh terjadi selama 24 jam usia pertama, posisi tidur bayi ketika itu dan konsekuensi klinisnya. Hal-hal ini dicatat dari 3.240 bayi cukup bulan yang sehat di kamar perawatan bayi pada dua rumah sakit.

Diketahui hampir dari 97% bayi tidak gumoh selama tidur, bagitu dilaporkan tim ini pada the Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine dari 142 kejadian gumoh yang diamati, 130 terjadi ketika bayi tidur telentang. 55% dari kejadian ini tidak memerlukan intervensi dan 37% hanya memerlukan alat penghisap sederhana. Kabar baiknya, tidak ada kejadian gumoh yang dihubungkan dengan efek buruk kesehatan apapun yang serius.

Pastikan Bayi Tidur Dengan Aman

1. Bayi berusia antara 2 bulan sampai 4 bulan paling rentan terhadap SIDS. Karena itu perhatikan agar tidur bayi selalu aman. Selalu tidurkan bayi telentang, baik siang maupun malam. Posisi ini terbukti paling aman.

2. Letakkan bayi pada permukaan rata yang tidak terlalu empuk. Pasang seprai atau alas dengan cermat agar tidak mudah lepas.

3. Jauhkan obyek seperti boneka dan selimut dari area tidur bayi. Jangan gunakan bantal, selimut, dan jauhkan benda-benda lain dari wajah bayi.

4. Jangan merokok di sekitar bayi

5. Jangan biarkan bayi terlalu’hangat’. Jangan terlalu berlebihan dalam ’membuntal’ bayi ketika tidur. Ingatlah jika suhu ruangan cukup nyaman untuk yang berpakaian tipis, begitu juga untuknya.

6. Jika khawatir kepala bayi akan peyang jika terlalu sering tindur terlentang, tengkurapkan bayi saat bangun dan ada yang mengawasi. Atau sesekali ubah posisi kepala saat bayi tidur telentang. Letakkan bantal berbentuk donat jika perlu.

Alergi Makanan Bayi

Pada kenyataannya, kasus alergi makanan pada bayi tidaklah terjadi sesering yang diduga. Karena setelah si kecil dipastikan secara klinis, hanya 2 hingga 6% dari mereka yang benar-benar menderita hipersensitivitas terhadap makanan, demikian dilaporkan di Journal of Allergy and Clinical Immunology. Membatasi akses anak terhadap beragam makanan justru dapat membuatnya kekurangan asupan nutrisi penting pada periode pertumbuhan emas 1 sampai 3 tahun.

Gejala alergi termasuk rash atau ruam kulit, sesak napas, keram perut dan mual. Reaksi ini bisa muncul dalam hitungan menit setelah mengonsumsi makanan pemicunya. Beberapa penderita alergi makanan bahkan dapat mengalami reaksi ekstrim yang disebut anafilaksis.

Alergi makanan disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap protein yang terkandung dalam jenis-jenis makanan tertentu, umumnya telur, susu, ikan, kacang, gandum atau kedelai.Untuk menghindari pencetus alergi, harus jeli dalam pemilihan makanan kemasan / label makanan. Ada beberapa istilah misalnya albumin, sebanarnya artinya telur. Sementara kasein sama saja dengan susu. Perasa makanan juga kerap disebut natural flavors, tanpa menyebutkan secara rinci bahan yang terkandung di dalamnya. Sementara stabillzer biasanya mengandung sedikit susu.

Risiko alergi makanan pada bayi dapat dikurangi dengan peran aktif ibu yaitu memberi ASI eksklusif selama 6 bulan penuh. Tidak diperkenankan mengenalkan makanan tambahan apapun pada periode ini, terlebih susu formula berbahan dasar sapi serta produk-produk turunan susu. Dari penelitian menyebutkan bahwa mengenalkan makanan padat pada usia terlalu dini, yaitu 4 bulan pertama kehidupan anak, dihubungkan dengan peningkatan risiko alergi hingga usia 10 tahun.

Memperkenalkan makanan harus satu persatu dan makanan padat harus dikenalkan dalam jumlah kecil terlebih dahulu. Jangan langsung memberi bayi campuran beberapa jenis bahan makanan. Sebab akan sulit diketahui bayi alergi terhadap bahan makanan apa.

Waktu yang tepat dalam memperkenalkan makanan potensial alergi yaitu setelah dokter menganalisa risiko alergi bayi berdasarkan riwayat keluarga, sang buah hati harus menunggu sampai usia 12 bulan untuk diberikan susu sapi dan produk turunannya. Kemudian pada usia 24 bulan, ia mulai boleh mencicipi telur ayam.

Sedangkan dalam memperkenalkan kacang-kacangan dapat menunggu sampai anak menginjak usia 36 bulan, seperti kacang tanah maupun kacang mede. Untuk amannya pemberian seafood dan ikan juga pada usia 36 bulan.

Seperti halnya ASI atau air susu ibu, segala sesuatu yang alami memang lebih baik karena diracang oleh Sang Pencipta. Demikian pula dengan Air Susu Ibu (ASI). Bayi yang dilahirkan melalui operasi cesar ternyata menghadapi risiko alergi atau intoleransi susu sapi dua kali lipat ketimbang bayi yang dilahirkan secara normal, demikian sebuah laporan dari jurnal Allergy edisi September 2005. Bayi yang dilahir melalui operasi cesar lebih sedikit terpapar pada bakteri maternal. Hal ini berpengaruh terhadap sistem pencernaannya. Akhirnya, system kekebalan tubuh bayi akan bereaksi berlebihan terhadap substansi pemicu alergi seperti telur, ikan dan kacang.

Cegah bayi Lahir Prematur

Semakin muda usia kelahiran semakin tinggi pula risiko bayi mengalami berbagai masalah kesehatan. Hal tersebut disebabkan karena fungsi organ tubuhnya belum ”matang” terutama fungsi paru-paru dan saluran pencernaannya.

Upayakanlah agar bayi Anda tidak lahir prematur. Caranya:

1. Periksalah kehamilan secara berkala.

2. Waspadalah terhadap tanda / gejala infeksi di alat kelamin atau di saluran kemih. Contohnya saja jika Anda mengalami keputihan yang disertai dengan rasa gatal, bau. Adanya gangguan buang air kecil, dan adanya infeksi yang dapat memicu diproduksinya hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan rahim kontraksi.

3. Rawatlah dengan baik rongga mulut dan gigi. Kontrollah secara rutin ke dokter gigi, karena gigi berlubang dapat menyebabkan diproduksinya hormon prostaglandin.

4. Rajinlah menjaga pola makan
.
5. Pola hidup sehat, seperti menghindari rokok dan alkohol, serta tidak mengkonsumsi obat yang tidak dianjurkan dokter.

6. Jika Anda dan suami melakukan hubungan, lakukanlah dengan ejakulasi terputus, karena sperma mengandung hormon prostaglandin.


Selain itu, wapadai pula gejala yang sering sekali berkaitan dengan kelahiran secara prematur, contohnya saja:

1. Wapadalah jika Anda mengalami lebih dari 5 konstraksi dalam waktu 1 jam.

2. Jika Anda mengalami kram di perut, seperti ketika sedang mengalami haid.

3. Nyeri pada punggung bagian bawah.

4. Tekanan pada dasar panggul yang terjadi secara intensif. Umumnya menimbulkan sensasi untuk mengejan atau buang air besar.

5. Keluar cairan vagina yang berlebihan dari bisanya.

6. Flek darah berwarna terang.


Jika Anda mengalami gejala di atas, hubungi dokter Anda. Umumnya dokter akan meminta Anda untuk:

1. Memperbanyak istirahat dengan posisi menyamping ke kiri. Dengan begitu, selain dapat mengurangi rasa sesak, dan aliran darah / oksigen ke janin lebih lancar.

2. Menganjurkan agar Anda dapat mengkonsumsi cairan lebih banyak agar tubuh tidak dehidrasi. Jika tubuh kekurangan cairan, maka kadar hormon oksitosin (hormon yang merangsang terjadinya kontraksi rahim) dalam darah akaan meningkat.

3. Mengurangi kegiatan fisik yang berat.

4. Mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali kegiatan seksual.

5. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat anti kontraksi, atau mungkin juga obat untuk mengatasi infeksi yang mungkin ada.

6. Dirawat di rumah sakit jika obat minum tidak efektif. Dengan begitu, Anda dapat diberikan perawatan secara langsung melalui infus.

Redakan Tangis Bayi Dengan ...

Sering rewel dan menangis adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan bayi. Namun tidak jarang situasi yang demikian membuat suasana menjadi heboh. Orangtua cemas, bingung, bahkan dapat menjadikan stres dan frustrasi.

Cari tahu apa penyebabnya

Cari tahulah apa yang menyebabkan bayi Anda menangis. Apakah karena lelah, haus, atau Karena hal lainnya? Perhatikanlah pula penolakannya terhadap kondisi tertentu yang membuat ia merasa tidak nyaman. Umumnya, bayi menangis ketika ia terkejut mendengar suara atau keramaian yang membuatnya takut dan merasa tidak nyaman. Bisa juga karena cahaya yang terlalu terang, atau tekstur makanan tertentu.

Bersikap tenang

Saat bayi rewel dan menangis karena penyebab yang telah Anda ketahui, bersikaplah tenang dalam menghadapinya. Jangan cemas, bingung, atau ikut menangis. Justru di saat inilah ia memerlukan ketenangan dan kesabaran Anda.

Jangan lupa bahwa bayi kecil Anda sensitif terhadap apa yang Anda rasakan. Tetaplah tersenyum ketika sedang menggendong, membelai, dan bersenandung. Jika Anda panik, jangan terkejut jika tangisannya semakin menjadi-jadi. Untuk sementara waktu, hindarkanlah bayi dari hal-hal yang menyebabkannya rewel dan menangis. Hal ini dapat membuatnya menjadi tenang kembali.

Membiasakannya dengan situasi yang membuatnya rewel dan seringkali menangis

Setelah ia tenang, Anda harus dengan perlahan dan bertahap membiasakannya dengan keadaan yang membuatnya merasa rewel dan sering menangis. Bertujuan agar ia tidak terkejut, takut, atau tidak bertoleransi terhadap hal-hal yang tidak ia sukai.

Orangtua peka dan sabar

Anda sebagai orangtua harus memiliki kepekaan dan kesabaran dalam menghadapi kerewelan dan tangis bayi. Setiap bayi memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu diperlukan cara penanganan yang berbeda pula. Jangan sampai menyerah dan berhenti memenangkan kerewelan dan tangisannya. Jangan sampai Anda marah, kesal dan melakukan kekerasan seperti membentak, mencubit, bahkan memukulnya. Jika Anda melakukan hal tersebut, bayi dapat menderita stres dan trauma. Meskipun ia belum dapat berbicara, gejala stres dan trauma dapat terlihat pada pola tidur dan pola makannya yang terganggu. Ia juga mudah untuk rewel dan menangis tanpa sebab.

Dukungan dari orang lain

Tidak perlu sungkan meminta bantuan orangtua, saudara, atau pengasuh untuk berbagi mengasuh dan membantu menenangkannya. Tindakan ini perlu dilakukan agar situasi lebih tenang dan lebih rileks.

Lingkar Kepala

Sewaktu bayi baru lahir biasanya langsung diukur lingkar kepalanya, kemudian akan berlanjut terus. Pengukuran lingkar kepala secara rutin setiap 1 atau 2 bulan sekali, sampai usia 3 tahun.

Pertambahan ukuran lingkar kepala normal pada bayi cukup bulan adalah 2 cm/ bulan Selama 3 bulan pertama. Selanjutnya pertambahannya akan melambat. Cara mengukur lingkar kepala bayi adalah dengan menggunakan meteran kain, dilingkarkan pada bagian kepala yang paling besar. Lingkar kepala bayi baru lahir rata-rata adalah 35 cm. Untuk bayi perempuan umumnya antara 31-38 cm, bayi lai-laki 32-36 cm.

Hasil pengukuran akan dituangkan didalam kurva pertumbuhan lingkar kepala anak. Pengukuran lingkar kepala ini penting diperhatikan karena ketidaknormalan bisa terjadi. Mengenai hasil pengukurannya adala sebagai berikut:

1. Lebih besar 2 SD (standar deviasi) dari angka rata-rata.
Kondis ini biasanya mengambarkan otak yang besar (makrosevali). Penyebabnya antara lain hidrosevalus (kelainan akibat peningkatan jumlah cairan otak), atau megalensevali akibat perkembangan jaringan otak meningkat.
2. Lebih kecil 2 SD (standar deviasi) dari angka rata-rata.
Biasanya menggambarkan otak yang kecil (mikrosefali). Penyebabnya antara lain infeksi ketika hamil, kekurangan oksigen (hipoksia), kelainan bawaan, penyakit degenerative atau metabolik dan infeksi susunan syaraf pusat.
3. Bertambah sangat cepat dalam waktu singkat.
Pola pertumbuhan kepala tidak mengikuti laju pertumbuhan seperti yang terdapat dalam kurva.

Mengunyah Dapat Membuat Tubuh Menjadi Kurus?

Konfrensi yang diadakan oleh Obesity Society (New Orleans Louisiana) menyatakan bahwa mengendalikan berat badan dapat dilakukan dengan mengunyah permen karet. Selain itu, Caledonian University di Skotlandia menemukan bahwa dengan mengunyah permen karet dapat menekan rasa lapar, rasa ingin makan, dan rasa ingin mengkonsumsi makanan-makanan kecil lainnya.

Selain itu, beberapa studi lainnya menemukan bahwa dengan mengunyah makanan dapat membuat kita menjadi kenyang. Jadi lebih baik mengkonsumsi buah dengan cara dimakan (dalam bentuk potongan), dibandingkan dengan meminumnya (dijadikan dalam bentuk jus). Salah satu anggota periset dari University Park, Amerika Serikat mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi buah apel dengan cara dipotong-potong sebelum makan siang dapat mengurangi asupan kalori hingga 15%. Walaupun jumlah kalori jus buah sama dengan jumlah kalori buah utuh yang dipotong-potong, namun orang-orang yang makan setelah mengkonsumsi potongan buah akan mengkonsumsi makanan yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang mengkonsumsi jus buah tersebut.

Vitamin C Dapat Mencegah Stroke

Vitamin C sering dikaitkan dengan kebugaran tubuh, daya tahan tubuh menghadapi serangan penyakit infeksi, bahkan mungkin hanya mengaitkan vitamin C dengan sariawan. Penelitian terbaru menemukan manfaat vitamin C terhadap stroke.

Pada penelitian yang berlangsung selama sekitar 9,5 tahun 448 subyek yang diteliti adalah yang mengalami stroke. Menemukan bahwa dari yang mendapat konsentrasi vitamin C paling tinggi pada awal penelitian memiliki risiko 42 % lebih rendah mengalami stroke selama 10 tahun berikutnya dibandingkan dengan yang memiliki konsentrasi vitamin C paling rendah.

Efek pelindung terhadap stroke yang dimiliki vitamin C tetap ada meskipun telah disesuaikan dengan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat risiko tersebut, seperti usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, asupan alkohol, index masa tubuh, tekanan darah, kolesterol, aktifitas fisik, gula darah, sejarah serangan jantung, penggunaan suplemen dan kelas sosial.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal of Nutrition menyebutkan tingkat vitamin C dalam darah adalah indikasi biologis yang baik terhadap konsumsi buah dan sayuran, yang memiliki banyak nutrisi aktif secara biologis dan dapat mencegah stroke, peneliti ini mengindikasikan bahwa banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur mayur dapat mencegah stroke.

Disamping itu, buah dan sayur-sayuran terkait dengan banyak manfaat terhadap kesehatan salah satunya adalah mengurangi kemungkinan stroke. Asupan yang paling optimal untuk mengurangi resiko stroke dan penyakit jantung belum diketahui dengan pasti tetapi asupan sekitar 5-9 takaran saji / hari dikaitkan dengan manfaat dari vitamin C tersebut.

Tensi Tinggi Beresiko Diabetes Tipe 2

Tekanan darah tinggi sering menjadi pertanda buruk bagi tubuh. Ada lagi tekanan darah tinggi pada wanita disebut-sebut berhubungan dengan diabetes. Penemuan tersebut didapat dari penelitian selama 10 tahun terhadap 38.172 perempuan yang pada awal penelitian tahun 1993 tidak mengidap penyakit jantung ataupun diabetes.

Mereka dibagi 4 kelompok:

1. Kelompok A, adalah mereka yang memiliki tekanan darah optimal (dibawah 120 mmHg sistolik, 75 mmHg diastolik).
2. Kelompok B, adalah mereka yang memiliki tekanan darah normal (120-129 mmHg sistolik, 75-84 mmHg diastolik).
3. Kelompok C, adalah mereka yang bertekanan darah normal-canderung tinggi (130-139 mmHg sistolik, 85-89 mmHg diastolik).
4. Kelompok D, adalah mereka yang bertekanan darah tinggi (lebih dari 140 mmHg sistolik, 90 mmHg diastolik dan mereka yang memang memiliki sejarah atau pernah mendapat perawatan untuk kondisi itu).

Sejumlah 1.672 wanita mengidap diabetes tipe 2 selama lanjutan penelitian dan sebagian besar (9,4%) berasal dari kelompok D, yang bertekan darah tinggi. Lebih lanjut lagi, 5,7% wanita yang akhirnya mengidap diabetes tipe 2 berasal dari kelompok C, yang bertekanan darah normal-canderung tinggi.

Setelah mengamati faktor-faktor lainnya, seperti usia, latar belakang etnis, kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, berat badan, kebiasaan berolah raga serta sejarah penyakit diabetes dalam keluarga, wanita yang bertekanan darah tinggi tampak berisiko mengidap diabetes 3 kali lebih tinggi dibanding mereka yang bertekanan darah optimal, dalam European Heart Journal, Desember 2007.

Wanita yang mengalami peningkatan tekanan darah selama berlangsungnya penelitian juga mengalami peningkatan risiko terkena diabetes. Bagi yang mengalami peningkatan tekanan darah namun tetap berada dalam batas normal mengalami peningkatan risiko diabetes sebesar 26%, dibandingkan dengan yang memiliki tekanan darah stabil atau malah menurun. Bagi yang mengalami peningkatan tekanan darah hingga tahap hipertensi mengalami peningkatan risiko hingga 64%. Penelitian ini memperkuat bukti bahwa tekanan darah berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Sumber : Health Today

22 September 2008

GOOD BY KETOMBE ^_^

Ketombe dapat dialami oleh pria maupun wanita dari berbagai usia. Berasal dari penimbunan sel–sel kulit kepala yang mati dan produksi minyak/sebum serta keringat dan kotoran yang menempel di kulit kepala. Terutama bagi kita yang hidup di daerah iklim tropis, cuaca panas dan lembab memicu timbulnya ketombe. Selain itu pemilihan shampoo dan conditioner yang tidak tepat juga dapat menyebabkan ketombe.
Ada dua macam jenis ketombe yaitu ketombe kering dan ketombe basah. Ditandai dengan rasa gatal di kulit kepala, keluarnya sisik atau bintik-bintik putih dari kulit kepala yang lepas dan mengotori baju. Untuk analisa yang tepat, dokter dapat melihat kondisi kulit kepala lebih jelas dengan alat Hair Analyzer. Bila dibiarkan, ketombe dapat mengakibatkan kerontokan, dan kerontokan juga dapat memperparah ketombe.
Cara mengatasi ketombe yang banyak dilakukan orang adalah dengan menggunakan shampoo anti ketombe dan creambath di salon. Perlu diketahui bahwa creambath berfungsi untuk melembabkan rambut dan kulit kepala, sehingga bagi yang berketombe perawatan creambath dapat memperparah ketombe. Kini ada solusinya, yaitu 'Anti Dandruff Treatment' (Perawatan Khusus Ketombe). Proses perawatan dimulai dengan menggunakan alat High Frequency pada kulit kepala, berfungsi untuk menstimulasi regenerasi sel kulit kepala dan sel-sel akar rambut serta memperlancar mikro-sirkulasi pada kulit kepala. Kemudian dilakukan peeling kulit kepala untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan ketombe yang menempel. Massage/pijatan tidak dilakukan pada kulit kepala agar tidak menarik/mencabut akar rambut, tetapi dilakukan pada lengan, leher dan punggung. Berfungsi memperlancar peredaran darah ke kulit kepala. Shampoo dan hair tonic yang digunakan khusus untuk ketombe dan mengatasi kerontokan.
Perawatan ketombe dilakukan 1–2 minggu sekali sampai ketombe teratasi. Hasil akan lebih maksimal bila ditambahkan gas Ozon pada kulit kepala, yang berfungsi mematikan bakteri dan jamur yang tumbuh sehingga mempercepat penyembuhan. Untuk di rumah, dokter akan memberi advice Botanical Oil untuk mengangkat sisa ketombe dan shampoo khusus untuk ketombe.
Niscaya rambut akan terbebas dari ketombe dan tumbuh sehat. Bila ketombe disertai kerontokan parah, maka perlu ditambahkan 'Special Hair Treatment'. Bisa dilakukan selang-seling dengan perawatan ketombe.

mau gigi u tetap mempesona ?

Malu untuk tersenyum atau tertawa lebar, karena gigi yang tidak bagus ???
Hal ini tidak boleh didiamkan lama-lama, karena bisa berakibat mengurangi rasa percaya diri lho...!
Dibawah ini ada tips untuk memperbaiki penampilan gigi :Gigi harus sehat

Gigi harus bebas dari lubang,
maka rawatlah gigi yang berlubang dengan ditambal. Saat ini sudah ada tambalan gigi yang warnanya sama dengan warna gigi (tambalan sewarna), sehingga sekilas tambalan tidak akan terlihat seperti tambalan saat anda tersenyum atau buka mulut.

Gigi teratur dan rapi
Gigi yang susunannya tidak teratur, misalnya berjejal atau terlalu renggang. sebaiknya dirawat dengan perawatan Orthodonti, alatnya sering disebut kawat gigi atau behel.Setelah beberapa lama pemakaian alat, maka gigi anda akan terlihat rapi. Dengan begitu anda tidak akan ragu lagi untuk tersenyum lebar.

Gusi harus sehat
Gusi yang terlihat merah tua dan bengkak bahkan kadang berdarah saat gosok gigi, merupakan tanda dari gusi yang tidak sehat.Keadaan ini akibat adanya karang gigi. Segeralah bersihkan karang gigi ke dokter gigi, karena karang gigi hanya dapat dibersihkan dengan alat oleh dokter gigi dan tidak bisa hilang dengan hanya menggosok gigi. Karang gigi juga dapat menimbulkan bau mulut tidak sedap.

so dah tau maksudnya kan???
rajin-rajinlah menggosok gigi u, agar karang-karang gigi u g'nempel di gigi putih u yang mempesona,,,, key !!!!